Bagi Jomblo Merdeka itu?? Dirgahayu Indonesiaku
- 17 Agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita. Hari merdeka nusa dan bangsa Hari lahirnya bangsa Indonesia Merdeka
Pasti sampeyan sudah ndak asing dengar lagu itu dong, salah satu lagu nasional ciptaan H. Mutahar ini emang legend banget, bikin semangat klo kita dengerin. Kalau sampeyan ndak tau lagu tersebut jan kebacut tenan.
Berhubung hari ini bertepatan dengan HUT KEMERDEKAAN RI yang ke-73, pertama-tama saya pengen ngucapin dulu: Dirgahayu Indonesiaku. Semoga menjadi negara yang lebih baik lagi, baik pemerintahannya maupun orang-orangnya.
Lalu, Merdeka itu apa sih?? Merdeka menurut sebagian besar para ahli bahasa artinya bebas dari penghambaan, penjajahan, lepas dari tuntutan, tak terikat, mampu berdiri sendiri, dan tak bergantung kepada orang lain. Sangat lengkap, sangat jelas, dan sangat definitif.
Kata 'merdeka' spesifikasinya dipakai untuk apa pun yang berkaitan dengan hidup berbangsa dan bernegara. Tapi sekarang makna kata 'merdeka' meluas. Merdeka di-sama arti-kan dengan kebebasan. Seperti halnya orang yang habis keluar dari toilet bisa menyatakan diri merdeka. "Merdeka! wetengku wis enteng cah, " jare kancaku.
Tapi bagi saya, Merdeka itu mangan-mangan tanpa bayar atau bisa internetan gratis tanpa bayar..ehee. Mungkin bagi sebagian jomblo termasuk saya 'merdeka' itu bebas dari segala pertanyaan “Mana Pacarnya?” (belum punya), “Kapan dong punya?”, “Kapan Nyusul ke pelaminan?”.
Jadi jomblo itu merdeka, bebas. Bebas mau ngopi sama siapa saja tanpa ada yang tanya 'ngopi sama siapa?', 'pulang jangan malem-malem' dan masih banyak lagi kebebasan jomblo yang harus si nikmati dan di syukuri. Ndak usah galau atau merasa tertindas dengan status JOMBLO.
Kebahagiaan bukan hanya milik mereka yang sudah punya pasangan, sampeyan yang masih piyambakan berhak berbahagia. Kebahagian adalah hak segala manusia baik yang berwajah pas-pasan atau yang berwajah rupawan.
Jomblo itu tak melulu soal status, bisa juga soal perasaan. Ada sebagian rang yang sudah punya pasangan tapi tak bisa terpuaskan secara emosi atau batin oleh pasangannya. Bandingkan dengan jomblo yang kesepian, merasa ada yang kurang dihatinya, tapi bebas untuk melirik sana melirik sini, bebas milih walau terus ditolak, mending mana ? Lebih ironis mana ?
Tentu lebih meyedihkan mereka yang sudah punya pasangan tapi hatinya masih jomblo. Secara fisik dan status sih dia sudah memiliki pasangan, tapi hatinya masih kering kerontang. Masih mencari orang lain untuk memahami dirinya. Terus karena merasa ada yang kurang dalam hubungannya dia nyari selingkuhan, sudah gitu dia jadi terjebak di dua hati: cintanya ada di dua hati, setengah untuk kekasihnya setengah lagi untuk selingkuhannya. Ah drama banget kan.
Saya tidak bilang jadi jomblo itu enak. Tapi dibandingin orang yang sudah punya ikatan tapi hatinya masih “ngenes” dan “menjomblo” saya berani bilang masih enakan hidupnya orang yang benar-benar jomblo. Kalau kamu kesepian, rasa sepi mu tidak diliputi beban dan ikatan dengan seseorang. Kalau kamu kesepian mengkhayal saja bahwa besok kamu bakal pacaran sama Mikha Tambayong misalnya, bereskan.
Tapi bayangkan kalau seseorang yang sudah punya pasangan tapi besok mengkhayal pacaran sama pacarnya orang kan repot. Abnormal bangetlah ! Walaupun sebagai laki-laki saya bisa memaklumi. Heheee...
Ah dari pada tulisan ini semakin rana-rene gak jelas, mending cukup saya akhiri saja. Pokoknya, Setiap orang punya definisi sendiri-sendiri soal merdeka. Bahkan di sel penjara pun kalau hatimu ikhlas dan bersyukur, sampeyan sudah merdeka. Karena yang dipenjara itu tubuh, bukan jiwa. Jadi merdeka itu nggak jauh-jauh dari soal ikhlas dan bersyukur.
Maka bersyukurlah..Biar Merdeka!
Dirgahayu Indonesiaku , Dari Ujung Barat Kota Trenggalek :)